Kategori Berita
Media Network
Selasa, 29 APRIL 2025 • 10:12 WIB

Mengenal Pembengkakan Vagina dan Vulva: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Ilustrasi infeksi vagina. (freepik.com)

INDOZONE.ID  - Pembengkakan pada area vagina dan vulva dapat dialami oleh banyak wanita dan memiliki berbagai penyebab.

Walaupun tidak selalu menimbulkan kekhawatiran serius, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan penyebab yang tepat dan penanganan sesuai.

Untuk mengetahui penyebab umum pembengkakan vagina dan vulva hingga perawatan medis dan pengobatan rumahan, simak selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Nyeri Kronis di Area Vagina? Kenali Gejala Vulvodynia hingga Cara Mengobatinya

Penyebab Umum Pembengkakan Vagina dan Vulva

Pembengkakan vagina dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari reaksi alergi ringan hingga infeksi yang lebih serius.

Identifikasi dini dan penanganan yang tepat sangat penting. Menurut Dr. Bhattacharya, beberapa penyebab umum pembengkakan vagina meliputi beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:

  • Infeksi jamur.
  • Vaginosis bakterialis: Pertumbuhan bakteri yang berlebihan, disebabkan oleh ketidakseimbangan flora alami vagina.
  • Trikomonasis: Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
  • Reaksi alergi: Dermatitis yang disebabkan oleh sabun atau produk lainnya.
  • Iritasi karena pakaian ketat.
  • Kekeringan vagina, sering terjadi selama menopause.
  • Trauma akibat kecelakaan atau komplikasi bedah.
  • Aktivitas seksual yang dipaksakan atau disertai kekerasan.
  • Kanker vulva.

Infeksi dan Kesehatan Vagina

Ilustrasi vagina yang berbau. (freepik.com)

Menurut dr. Bhattacharya, infeksi seperti infeksi jamur, vaginosis bakterial, dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan pembengkakan pada vagina atau vulva.

Ini terjadi karena peradangan dan iritasi yang dipicu oleh infeksi atau respons tubuh terhadapnya.

"Infeksi, baik itu infeksi jamur, bakteri, atau virus, memicu sistem imun tubuh untuk merespons, yang menyebabkan peradangan pada jaringan yang terkena, yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa infeksi tertentu, seperti infeksi jamur atau vaginosis bakterial, dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal, yang selanjutnya menyebabkan pembengkakan dan rasa tidak nyaman.

Kista Bartholin, kantung berisi cairan di dekat lubang vagina, juga bisa terinfeksi, yang bisa membuat vulva bengkak, merah, nyeri, dan panas.

Selain itu, cedera juga dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada vulva.

Kapan Perlu Khawatir Mengenai Pembengkakan Vagina?

Pembengkakan vagina umumnya tidak berbahaya, tetapi tanda-tanda tertentu tidak boleh diabaikan dan harus segera diperiksakan ke dokter. Ini termasuk:

  • Pembengkakan yang tiba-tiba dan parah, semakin parah seiring waktu, dan nyeri parah ketika melakukan aktivitas sehari-hari, buang air kecil, atau berhubungan seks adalah gejala yang mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian medis segera.
  • Demam atau suhu di atas 101.5°F (38.6°C), meyebabkan kemungkinan infeksi.
  • Keputihan yang tidak biasa, berbau, atau berwarna, yang mungkin mengindikasikan adanya infeksi.
  • Pendarahan vagina atau bercak yang tidak lazim, terutama kalau banyak dan terus-menerus.
  • Diagnosis sebelumnya terhadap kanker vagina, vulva, atau serviks.
  • Kondisi seperti HIV/AIDS, diabetes, atau mengonsumsi obat imunosupresif.
  • Pembengkakan selama masa kehamilan atau setelah melahirkan, terutama kalau disertai gejala lain.

Perawatan Medis dan Pengobatan Rumahan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Pembengkakan Vagina dan Vulva: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Link berhasil disalin!