Ilustrasi infeksi vagina. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Pembengkakan pada area vagina dan vulva dapat dialami oleh banyak wanita dan memiliki berbagai penyebab.
Walaupun tidak selalu menimbulkan kekhawatiran serius, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan penyebab yang tepat dan penanganan sesuai.
Untuk mengetahui penyebab umum pembengkakan vagina dan vulva hingga perawatan medis dan pengobatan rumahan, simak selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Nyeri Kronis di Area Vagina? Kenali Gejala Vulvodynia hingga Cara Mengobatinya
Pembengkakan vagina dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari reaksi alergi ringan hingga infeksi yang lebih serius.
Identifikasi dini dan penanganan yang tepat sangat penting. Menurut Dr. Bhattacharya, beberapa penyebab umum pembengkakan vagina meliputi beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:
Ilustrasi vagina yang berbau. (freepik.com)
Menurut dr. Bhattacharya, infeksi seperti infeksi jamur, vaginosis bakterial, dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan pembengkakan pada vagina atau vulva.
Ini terjadi karena peradangan dan iritasi yang dipicu oleh infeksi atau respons tubuh terhadapnya.
"Infeksi, baik itu infeksi jamur, bakteri, atau virus, memicu sistem imun tubuh untuk merespons, yang menyebabkan peradangan pada jaringan yang terkena, yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa infeksi tertentu, seperti infeksi jamur atau vaginosis bakterial, dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal, yang selanjutnya menyebabkan pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
Kista Bartholin, kantung berisi cairan di dekat lubang vagina, juga bisa terinfeksi, yang bisa membuat vulva bengkak, merah, nyeri, dan panas.
Selain itu, cedera juga dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada vulva.
Pembengkakan vagina umumnya tidak berbahaya, tetapi tanda-tanda tertentu tidak boleh diabaikan dan harus segera diperiksakan ke dokter. Ini termasuk:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com