Kamis, 19 DESEMBER 2024 • 17:00 WIB

Apa itu Water Birth? Ini Manfaat, Risiko hingga Cara Menguranginya yang Wajib Diketahui

Author

Ilustrasi persalinan. (Pinterest/Kennedy Thompson)

INDOZONE.ID - Water birth adalah salah satu metode persalinan yang dilakukan di dalam air kolam hangat khusus yang digunakan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan ibu serta bayi.

Metode ini mulai menjadi populer di kalangan ibu hamil karena diklaim memberikan pengalaman melahirkan yang lebih nyaman dan mengurangi rasa sakit selama proses persalinan.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan water birth, penting untuk memahami manfaat dan risikonya. Berikut ini adalah manfaat, risiko dan cara mengurangi risiko water birth.

Baca Juga: Penetrasi hingga Sperma Pada Kehamilan 9 Bulan Bikin Perlancar Proses Persalinan, Tapi...

Manfaat Water Birth

Di bawah ini adalah manfaat water birth yang perlu kamu ketahui:

1. Mengurangi Rasa Sakit secara Alami

Salah satu manfaat utama water birth adalah kemampuannya mengurangi rasa sakit selama persalinan karena air hangat memberikan efek relaksasi pada tubuh, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Kondisi ini membantu tubuh memproduksi hormon oksitosin dan endorfin, yang dikenal sebagai hormon pereda nyeri alami.

2. Meningkatkan Kenyamanan dan Fleksibilitas Gerakan

Berada di dalam air menciptakan perasaan tubuh yang lebih ringan sehingga memungkinkan ibu hamil lebih mudah bergerak untuk mencari posisi yang paling nyaman selama persalinan.

Posisi seperti jongkok, duduk, atau setengah berbaring dapat dicapai tanpa kesulitan karena air mendukung tubuh ibu. Dengan kenyamanan ini, ibu cenderung merasa lebih rileks dan tenang, yang sangat membantu memperlancar proses persalinan.

3. Mempercepat Tahap Awal Persalinan

Air hangat membantu tubuh ibu melepaskan ketegangan fisik dan emosional, yang sering kali menjadi penyebab lambatnya pembukaan serviks.

Selain itu, lingkungan yang tenang dan nyaman dari water birth dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin yang berperan penting dalam mempercepat kontraksi rahim.

4. Mengurangi Risiko Trauma Perineum

Trauma perineum atau robekan pada area antara vagina dan anus adalah salah satu kekhawatiran terbesar dalam persalinan. Water birth dapat membantu mengurangi risiko ini karena air hangat membuat jaringan perineum lebih elastis dan lentur.

Dengan demikian, tekanan yang terjadi saat kepala bayi keluar lebih mudah ditoleransi oleh tubuh, sehingga mengurangi kemungkinan robekan atau kebutuhan akan episiotomi (pengguntingan perineum).

5. Menciptakan Pengalaman Melahirkan yang Lebih Santai

Lingkungan yang diberikan oleh pelayanan fasilitas water birth umumnya lebih tenang dan privat dibandingkan dengan ruang bersalin biasa. Ibu cenderung merasa lebih nyaman dengan suasana yang minim gangguan eksternal.

Keadaan ini sangat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat memengaruhi jalannya persalinan.

Dengan merasa lebih santai, ibu lebih mampu berfokus pada proses persalinan dan memiliki pengalaman yang lebih positif secara emosional.

6. Transisi Lembut untuk Bayi

Bayi yang lahir melalui water birth juga mendapat manfaat. Air di kolam persalinan meniru kondisi cairan ketuban yang sudah mereka kenal di dalam rahim, sehingga transisi dari rahim ke dunia luar menjadi lebih lembut.

Ini dianggap dapat membantu bayi merasa lebih nyaman dan mengurangi risiko stres kelahiran yang sering terlihat pada bayi yang lahir di udara terbuka dengan pencahayaan terang dan suara bising.

Risiko Water Birth

Meski memiliki banyak manfaat, water birth juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan tapi biasanya dapat diminimalkan dengan pengawasan tenaga medis yang terlatih. Berikut ini adalah beberapa penjelasan risiko water birth:

1. Infeksi pada Ibu dan Bayi

Air yang digunakan selama proses persalinan harus dijaga tetap steril. Jika air tercemar oleh bakteri, virus, atau kuman lain, ada risiko infeksi untuk ibu maupun bayi.

Proses persalinan dapat menyebabkan pecahnya membran amniotik (ketuban), yang membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, jika ibu mengalami luka atau robekan perineum, bakteri dari air dapat memperburuk risiko infeksi. Menurut panduan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sterilisasi kolam dan peralatan menjadi langkah penting untuk mencegah risiko ini.

Namun, tidak semua fasilitas memiliki standar kebersihan yang cukup baik, terutama jika water birth dilakukan di rumah.

2. Kesulitan Pernapasan untuk Bayi

Pada kasus yang jarang terjadi, bayi dapat mengalami aspirasi air, yaitu kondisi di mana air masuk ke paru-paru. Hal ini bisa terjadi jika bayi mencoba bernapas terlalu cepat sebelum benar-benar diangkat dari air.

Secara alami, bayi yang baru lahir memiliki refleks penyelaman (dive reflex) yang mencegah mereka bernapas di dalam air.

Namun, jika proses pengangkatan bayi dari air tidak dilakukan dengan benar atau terlalu lama, risiko ini dapat meningkat. Aspirasi air dapat menyebabkan masalah serius, seperti infeksi paru-paru atau pneumonia.

3. Kehilangan Kontrol Selama Proses Persalinan

Dalam beberapa kasus, tenaga medis mungkin mengalami kesulitan untuk segera menangani komplikasi yang muncul jika ibu melahirkan di dalam air.

Contohnya, jika ibu mengalami perdarahan berat atau bayi menunjukkan tanda-tanda distress (gangguan detak jantung), penanganan mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan persalinan di atas tempat tidur.

Komplikasi ini dapat menjadi lebih kritis jika tenaga medis tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani water birth. Oleh karena itu, penting untuk memilih tim medis yang terlatih dan berpengalaman.

4. Risiko Terjadinya Luka atau Trauma pada Bayi

Bayi yang lahir di dalam air dapat menghadapi risiko trauma jika posisi tubuhnya tidak tepat atau jika proses persalinan berlangsung terlalu cepat.

Selain itu, jika air terlalu panas atau terlalu dingin, suhu tersebut dapat memengaruhi kondisi bayi. Suhu air yang ideal untuk water birth adalah sekitar 36-37 derajat Celsius.

Kesalahan kecil, seperti tidak memantau suhu air secara berkala, dapat berdampak buruk pada bayi. Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan hipertermia (peningkatan suhu tubuh berlebih), sedangkan suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan hipotermia.

5. Tidak Cocok untuk Kehamilan Risiko Tinggi

Water birth tidak dianjurkan untuk ibu yang memiliki kondisi medis tertentu atau kehamilan risiko tinggi. Contohnya:
• Plasenta previa, di mana plasenta menutupi jalan lahir.
• Preeklamsia atau hipertensi pada ibu.
• Kehamilan ganda (kembar).
• Bayi sungsang (posisi bokong atau kaki lebih dulu).

Pada kehamilan seperti ini, metode water birth justru dapat meningkatkan risiko komplikasi serius.

6. Risiko pada Ibu dengan Riwayat Gangguan Medis

Ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes gestasional atau gangguan pembekuan darah, mungkin menghadapi komplikasi tambahan saat melahirkan di air.

Proses water birth yang berlangsung lebih lama juga dapat menyebabkan ibu mengalami dehidrasi atau kelelahan karena paparan air hangat dalam jangka waktu panjang.

7. Kemungkinan Tidak Efektif pada Kondisi Darurat

Jika terjadi keadaan darurat seperti tali pusar melilit bayi, tenaga medis mungkin memerlukan waktu ekstra untuk memindahkan ibu keluar dari air sebelum melakukan tindakan medis yang diperlukan. Ini dapat memperlambat proses penyelamatan, yang berpotensi membahayakan ibu dan bayi.

Bagaimana Mengurangi Risiko Water Birth?

Untuk meminimalkan risiko-risiko di atas, ada beberapa langkah yang dapat di ambil:
• Pastikan kondisi kehamilan kamu termasuk dalam kategori kehamilan normal tanpa komplikasi.
• Pilih fasilitas kesehatan atau bidan profesional yang berpengalaman dalam menangani water birth.
• Periksa dan pastikan kebersihan kolam serta peralatan yang akan digunakan.
• Selalu ada tim medis yang siaga untuk menangani keadaan darurat.
• Lakukan diskusi mendalam dengan dokter atau bidan tentang potensi risiko yang relevan dengan kondisi kamu.

Baca Juga: 3 Posisi Persalinan untuk Dapatkan Persalinan yang Nyaman

Water birth adalah salah satu metode melahirkan yang memberikan manfaat relaksasi, pengurangan rasa sakit, dan transisi yang lembut untuk bayi.

Namun, ada juga risiko yang harus dipertimbangkan, seperti infeksi dan komplikasi tertentu. Jika kamu tertarik mencoba water birth, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan untuk memastikan metode ini sesuai dengan kondisi kesehatan kamu dan bayi.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cochrane Database Of Systematic Reviews (2021), Journal Of Midwifery & Women's Health (2018), National Health Service (NHS)