Ilustrasi korban bullying (Freepik/gpointstudio)
INDOZONE.ID - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya video bullying yang melibatkan beberapa siswa sekolah internasional Bina Nusantara atau lebih dikenal dengan Binus.
Para pelaku bullying yang menamai dirinya sebagai “Geng Tai” melakukan aksi kekerasan, pelecehan, dan bahkan pengancaman pembunuhan pada korban.
Diketahui bahwa salah satu pelaku bullying merupakan anak dari artis kondang Vincent Rompies, yakni Legolas Rompies. Kabarnya saat ini korban sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Siswa SD di Banyuwangi Bunuh Diri, Psikolog: Bullying Berdampak pada Kesehatan Mental
Tahukah kamu, bahwa bullying bukan hanya dapat melukai korban secara fisik namun juga berdampak pada psikologis korban?
Berikut ini 4 dampak psikologis korban bullying di sekolah.
Korban bullying cenderung akan mengalami depresi. Tanda-tanda depresi yang paling umum meliputi masalah tidur, perubahan nafsu makan, gangguan emosional, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
Korban mungkin akan mengalami kehilangan kesenangan dalam aktivitas yang dulunya membuat mereka bahagia. Selain itu, perundungan dapat membuat korban lebih rentan mengalami kecemasan.
Kecemasan yang timbul dikarenakan korban khawatir akan perundungan terjadi setiap saat, sehingga memberikan dampak bagi korban sulit membentuk hubungan dengan teman sebaya, teman sekelas, guru, keluarga, maupun orang-orang terdekat.
Dampak yang muncul dari kasus bullying bagi korban adalah kehilangan rasa percaya diri. Korban akan merasa dirinya tidak sebaik orang yang mengintimidasi.
Mereka mungkin percaya bahwa mereka tidak pantas melakukan kegiatan apapun. Hal ini dapat berpengaruh pada prestasi korban. Kasus bullying dapat membuat korban kesulitan untuk mengikuti kegiatan di kelas.
Korban mungkin menjadi tidak ingin pergi ke sekolah atau berpartisipassi dalam kegiatan di sekolah agar dapat mengindari perundungan.
Korban bullying seringkali lebih keras pada diri mereka sendiri. Mereka sering mendengar pernyataan negatif dari pelaku bullying sehingga mulai percaya bahwa pernyataan tersebut benar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: McLean Hospital