Kenali Penyakit Dermatillomania, Kondisi Sering Menguliti Kulit yang Kerap Dapat Bahayakan Kesehatan
Sekitar 5 persen populasi di dunia pernah mengalami dermatillomania.
Pada umumnya, dermatillomania menyebabkan terjadinya kerusakan kulit yang jelas serta perubahan bentuk, perubahan warna, luka terbuka, jaringan perut, serta infeksi yang terjadi di kulit.
Mengutip dari Psychology Today, kondisi dermatillomania ini merupakan kondisi jangka panjang, walaupun periaku tersebut dapat hilang dan timbul seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Kenali 13 Tanda Gangguan Mental, Jangan Sepelekan Gejala yang Muncul
Beberapa gejala yang bisa jadi indikasi seseorang mengidap dermatillomania adalah sebagai berikut.
Dikutip dari nhs.uk, terapi bicara ini diyakini dapat menjadi salah satu pengobatan yang efektif untuk membantu mengubah perilaku, seperti menguliti kulit.
Jenis terapi bicara ini yang paling umum ditawarkan adalah terapi perilaku kognitif, dan mencakup teknik yang disebut pelatihan pembalikan kebiasaan.
Jika terapi ini masih belum efektif bagi diri Anda, Anda bisa coba meminta resep ke spesialis psikiater di rumah sakit.
Ilustrasi pengidap OCD. (Freepik/Yanalya)
Gangguan menguliti kulit berhubungan dengan gangguan obsesif kompulsif, yang di mana seseorang tak dapat menghentikan dirinya melakukan tindakan tertentu.
Penyebab dari dermatillomania belum diketahui secara pasti.
Namun, diduga terdapat faktor genetik yang turut berperan atas terjadinya kondisi ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nhs.uk, Psychology Today, The Sun