Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan saraf. Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan masalah saraf di tangan dan pergelangan tangan, yang dapat mengakibatkan mati rasa di tangan serta gejala neurologis lainnya seperti kelelahan, kelemahan, dan masalah koordinasi.
Diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh, yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Kondisi ini sering menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri di tangan dan kaki, terutama pada malam hari.
Mengontrol kadar gula darah dengan diet sehat dan obat-obatan bisa membantu mencegah kerusakan saraf terkait diabetes.
Beberapa obat, seperti obat kemoterapi, obat jantung, dan antibiotik tertentu bisa merusak sel saraf, menyebabkan mati rasa di tangan saat tidur. Gejala lainnya termasuk sensasi terbakar, kehilangan keseimbangan, dan kelemahan.
Baca Juga: Lidah Mengalami Mati Rasa? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Tidur dalam posisi tertentu untuk waktu yang lama bisa menyebabkan mati rasa di tangan.
Posisi tidur yang menekan tangan atau pergelangan tangan bisa menghambat sirkulasi darah, menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa. Mengubah posisi tidur bisa membantu mengatasi masalah ini.
Mati rasa di tangan (freepik.com)
Jika mati rasa di tangan terus-menerus terjadi dan disertai dengan kelemahan di tangan, seperti benda sering terjatuh atau kesulitan menulis, itu bisa menjadi tanda adanya kerusakan saraf yang serius. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya segera konsultasi dengan ahli saraf.
Cara mengatasi mati rasa di tangan saat bangun tidur. (freepik.com)
Berikut beberapa cara untuk mengatasi mati rasa di tangan saat tidur:
Demikian beberapa penjelasan mengenai 6 penyebab mati rasa di tangan saat bangun tidur dan cara mengatasinya. Mati rasa di tangan saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari posisi tidur hingga kondisi medis yang serius.
Mengetahui penyebabnya dan mengatasi masalah ini dengan tepat dapat membantu mencegah mati rasa dan meningkatkan kualitas tidur anda.
Jika gejala mati rasa terus berlanjut atau disertai dengan kondisi lain, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com