INDOZONE.ID - Air conditioner (AC) telah menjadi perangkat rumah tangga yang umum digunakan untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman, terutama di daerah dengan iklim panas.
Meskipun demikian, penggunaan AC memiliki dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan.
Dalam artikel ini, berbagai dampak tersebut akan dibahas dari beberapa sudut pandang berdasarkan berbagai bacaan dan penelitian.
Berikut beberapa dampak positif tidur dengan AC yang perlu kamu ketahui.
AC membantu menjaga suhu ruangan tetap dingin dan nyaman, yang sangat penting untuk kualitas tidur. Suhu yang ideal untuk tidur berkisar antara 60 hingga 67 derajat fahrenheit (sekitar 15-19 derajat celcius). Suhu yang lebih rendah membantu tubuh menurunkan suhu inti, yang mendukung proses tidur alami.
Di daerah dengan kelembaban tinggi, AC sangat berguna untuk mengurangi kelembaban udara. Kelembaban yang tinggi dapat membuat tidur tidak nyaman dan menyebabkan berkeringat berlebihan. Dengan mengurangi kelembaban, AC membuat lingkungan tidur lebih sejuk dan kering, yang membantu mencegah gangguan tidur.
Bagi mereka yang sulit tidur karena suara bising dari luar, suara yang dihasilkan oleh AC dapat berfungsi sebagai white noise yang membantu menutupi suara-suara tersebut. White noise membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih konsisten dan tenang.
Jika AC dirawat dengan baik dan filter udara dibersihkan secara teratur, AC dapat membantu menyaring alergen seperti debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan dari udara. Ini sangat bermanfaat bagi penderita alergi dan asma, karena mengurangi jumlah alergen yang terhirup selama tidur.
Baca Juga: 6 Tanda Seseorang Kurang Tidur yang Perlu Diwaspadai, Salah satunya Bikin Berat Badan Naik
Selain memiliki dampak positif, ternyata AC juga memiliki dampak negatif bagi manusia jika dinyalakan saat tidur. Berikut beberapa dampak negatif tidur dengan AC.
AC mengurangi kelembaban udara, yang dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh. Udara yang kering dapat menyerap kelembaban dari kulit dan saluran pernapasan, menyebabkan kulit kering, bibir pecah-pecah, dan hidung kering. Dehidrasi ini juga dapat menyebabkan rasa haus berlebihan saat bangun tidur.
Kelembaban yang rendah di ruangan ber-AC dapat menyebabkan mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering dapat menjadi iritasi, gatal, dan bahkan menyebabkan penglihatan kabur. Kulit yang kering juga rentan terhadap iritasi dan ruam.
Menghabiskan waktu yang lama di lingkungan ber-AC dapat menyebabkan sakit kepala, baik karena dehidrasi atau kualitas udara yang buruk. Udara yang kering dan sirkulasi udara yang buruk dapat memicu migrain dan sakit kepala pada beberapa orang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bettersleepsimplified.com