Ilustrasi gatal saat mengalami cemas. (freepik.com)
Kecemasan sering menyebabkan perubahan suhu tubuh, seperti rasa panas tanpa keringat yang cukup untuk mendinginkan tubuh. Hal ini dapat memengaruhi kulit dan memicu reaksi kulit.
Kecemasan dapat meningkatkan persepsi gatal, yang menyebabkan seseorang menggaruk kulit. Garukan ini dapat memperparah kondisi kulit, menciptakan siklus yang sulit dihentikan.
Kondisi ini terjadi ketika stres emosional memicu munculnya biduran atau ruam tanpa adanya penyebab fisik yang jelas.
Ilustrasi mengonsumsi obat antihistamin untuk mengobati gatal saat merasa cemas. (freepik.com)
Mengatasi reaksi kulit akibat kecemasan melibatkan dua pendekatan utama, yakni mengatasi gejala fisik dan menangani kecemasan yang mendasarinya.
Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:
Obat antihistamin, seperti diphenhydramine, cetirizine, atau loratadine, dapat membantu meredakan gatal dan peradangan. Namun, penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Mengelola kecemasan merupakan langkah penting untuk mencegah reaksi kulit berulang. Terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), mindfulness, dan latihan relaksasi dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Kompres dingin atau menggunakan lotion pendingin, dapat meredakan rasa gatal dan peradangan pada kulit.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan seperti SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) untuk mengatasi kecemasan yang mendasari.
Ilustrasi mengelola stres. (freepik.com)
Mencegah reaksi kulit akibat kecemasan melibatkan pengendalian stres, dan menjaga respons tubuh terhadap kecemasan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Praktik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan relaksasi otot progresif dapat membantu tubuh mengatasi stres dengan lebih baik.
Catat pola kecemasan dan munculnya reaksi kulit untuk mengetahui pemicu tertentu. Menghindari atau mengelola pemicu tersebut dapat membantu mencegah gejala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com