Ilustrasi gatal saat mengalami cemas. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kecemasan tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga dapat berdampak pada tubuh secara fisik. Salah satu manifestasi fisik dari stres dan kecemasan adalah, munculnya reaksi kulit atau ruam kulit.
Apa itu gatal-gatal saat cemas, bagaimana penyebab, gejala hingga bagaimana cara mengatasinya? Berikut diantaranya.
Ilustrasi kulit gatal akibat kecemasan. (freepik.com)
Gatal akibat kecemasan adalah reaksi kulit yang terjadi karena stres emosional atau psikologis. Biasanya, reaksi kulit ini muncul dalam bentuk kemerahan, bintik-bintik kecil yang gatal, atau bahkan biduran (hives).
Tidak seperti ruam yang disebabkan alergi atau infeksi, reaksi kulit ini lebih terkait dengan respons fisiologis tubuh terhadap kecemasan.
Menurut Dr. Ajit Dandekar, seorang ahli kesehatan mental, reaksi kulit ini dapat muncul tanpa adanya alergen eksternal. Stres yang berlebihan, dapat memicu pelepasan zat kimia tertentu di tubuh, seperti histamin, yang menyebabkan reaksi kulit.
Baca Juga: Benarkah Kebisingan Dapat Meningkatkan Kecemasan? Ini Penjelasannya
Ilustrasi biduran (dermskinhealth.com)
Beberapa tanda dan gejala yang umum dari reaksi kulit akibat kecemasan meliputi:
- Biduran, bintik-bintik kecil yang timbul di kulit dan terasa gatal.
- Kemerahan, area kulit yang memerah dan terlihat meradang.
- Kulit kering dan gatal mirip dengan gejala eksim.
Ilustrasi gatal karena kecemasan. (freepik.com)
Ada beberapa penyebab utama reaksi kulit yang dipicu oleh kecemasan, di antaranya:
Stres dan kecemasan dapat memicu pelepasan histamin di tubuh, yang menyebabkan reaksi kulit seperti biduran atau kemerahan, meskipun tidak ada pemicu alergi.
Baca Juga: Mudah Ditiru, Ini Cara Unik Rose BLACKPINK Atasi Kecemasan
Kecemasan sering menyebabkan perubahan suhu tubuh, seperti rasa panas tanpa keringat yang cukup untuk mendinginkan tubuh. Hal ini dapat memengaruhi kulit dan memicu reaksi kulit.
Kecemasan dapat meningkatkan persepsi gatal, yang menyebabkan seseorang menggaruk kulit. Garukan ini dapat memperparah kondisi kulit, menciptakan siklus yang sulit dihentikan.
Kondisi ini terjadi ketika stres emosional memicu munculnya biduran atau ruam tanpa adanya penyebab fisik yang jelas.
Ilustrasi mengonsumsi obat antihistamin untuk mengobati gatal saat merasa cemas. (freepik.com)
Mengatasi reaksi kulit akibat kecemasan melibatkan dua pendekatan utama, yakni mengatasi gejala fisik dan menangani kecemasan yang mendasarinya.
Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:
Obat antihistamin, seperti diphenhydramine, cetirizine, atau loratadine, dapat membantu meredakan gatal dan peradangan. Namun, penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Mengelola kecemasan merupakan langkah penting untuk mencegah reaksi kulit berulang. Terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), mindfulness, dan latihan relaksasi dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Kompres dingin atau menggunakan lotion pendingin, dapat meredakan rasa gatal dan peradangan pada kulit.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan seperti SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) untuk mengatasi kecemasan yang mendasari.
Ilustrasi mengelola stres. (freepik.com)
Mencegah reaksi kulit akibat kecemasan melibatkan pengendalian stres, dan menjaga respons tubuh terhadap kecemasan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Praktik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan relaksasi otot progresif dapat membantu tubuh mengatasi stres dengan lebih baik.
Catat pola kecemasan dan munculnya reaksi kulit untuk mengetahui pemicu tertentu. Menghindari atau mengelola pemicu tersebut dapat membantu mencegah gejala.
Hindari panas berlebih dan tetap terhidrasi untuk mencegah fluktuasi suhu tubuh yang dapat memicu reaksi kulit.
Gunakan teknik distraksi untuk mengurangi dorongan menggaruk, seperti melakukan aktivitas yang menenangkan atau mengalihkan perhatian.
Gatal saat mengalami kecemasan adalah kondisi kulit yang dipicu oleh tingkat stres yang tinggi. Meskipun gejalanya dapat mengganggu, kondisi ini dapat dikelola dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan kecemasan yang baik.
Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com