Waspada! Peradangan Kronis Ternyata Ancaman Kesehatan yang Sering Diabaikan

Ilustrasi peradangan kronis. (Freepik)

INDOZONE.ID - Tahukah kamu kalau banyak penyakit serius ternyata berawal dari peradangan kronis?

Ya, kondisi ini sering luput dari perhatian. Padahal menurut WHO, penyakit-penyakit seperti jantung, stroke, kanker, autoimun, hingga anemia, bisa dipicu oleh peradangan kronis.

Peradangan kronis kini dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat modern.

Apalagi di kota-kota besar, resiko semakin tinggi karena polisi udara, stres, dan gaya hidup yang tidak sehat. 

"Banyak orang di kota besar tiap hari menghirup udara yang kualitasnya buruk. Itu bikin terus-terusan dalam kondisi meradang tanpa disadari," jelas dr Olivia, M.Biomed. (AAM), dari Alster Lake Clinic, seperti dilansir Antara, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Begini Redakan Peradangan dengan 4 Bahan Alami yang Ada di Dapur

Ia juga mengingatkan gejala awal peradangan juga seringkali diabaikan. Contohnya seperti sakit kepala, nyeri sendi, gangguan pencernaan, mudah cemas, sampai brain fog. 

"Gejala-gejala itu sering dianggap biasa, padahal bisa jadi tanda tubuh butuh perhatian," jelasnya.

Kalau dibiarkan, peradangan bisa merusak jaringan tubuh secara perlahan dan menimbulkan penyakit kronis.

Karena itu, makin banyak ahli medis mendukung pendekatan pencegagan daripada menunggu sakit dulu baru diobati.

Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, peneliti imunologi dan pendiri Alster Lake Clinic, menambahkan bahwa seiring bertambahnya usia, tubuh kita makin sulit mengendalikan peradangan.

Baca juga: Mendalami Blepharitis: Peradangan pada Kelopak Mata yang Perlu Diwaspadai

"Sel-sel rusak yang tidak dibersihkan tubuh bisa bikin jaringan sehat ikut rusak. Ini memperburuk kondisi inflamasi," jelas Fred.

Dalam dunia kedokteran regeneratif, kini mulai dikembangkan cara untuk memperbaiki kondisi mikro-lingkungan sel dalam tubuh. 

Caranya yaitu lewat kombinasi riset ilmiah, perubahan gaya hidup, dan kesadaran akan risiko sejak dini.