Kategori Berita
Media Network
Senin, 25 DESEMBER 2023 • 16:45 WIB

Waduh, Peneliti Ungkap Tak Pernah Like dan Komentar di Sosmed Tanda Alami Masalah Kesehatan Mental Serius

Ilustrasi pengguna media sosial pasif alami kesehatan mental serius

INDOZONE.ID - Media sosial merupakan salah satu wadah yang memungkinkan setiap orang untuk saling berbagi kisah, hingga saling memberi tanggapan.

Aktivitas berselancar di media sosial telah mempengaruhi berbagai aspek kehdupan seseorang, tidak terkecuali kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan salah satu sisi yang berkaitan erat dengan penggunaan media sosial.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Central China Normal University menyebutkan, orang yang aktif berselancar di media sosial, tapi tidak pernah menyukai dan berkomentar di postingan seseorang disebut pengguna media sosial pasif.

Namun, peneliti menyebut, pengguna seperti itu justru dikategorikan mengalami kondisi kesehatan mental yang serius. Adapun kondisi yang dimaksud ialah gangguan kecemasan.

Pengguna media sosial pasif memiliki kemungkinan menderita kecemasan sosial dibandingkan dengan pengguna media sosial aktif, atau orang yang lebih sering mengunggah postingan, like dan berkomentar.

Baca Juga: Dampak Positif Aromaterapi bagi Kesehatan Mental Remaja

Para peneliti melakukan survei kepada lebih dari 500 mahasiswa, tentang kesehatan mental dan bagaimana penggunaan media sosial.

Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna media sosial pasif lebih takut terhadap situasi asing dalam kehidupan fisik. Sedangkan pengguna media sosial aktif menunjukkan hasil yang berbeda.

Responden yang menggunakan media sosial secara aktif, menunjukkan bahwa mereka mendapat banyak dukungan sosial dan kualitas persahabatan yang lebih baik.

Penelitian yang melibatkan 571 mahasiswa, dari Provinsi Shanxi dan Provinsi Hubei di Tiongkok pada bulan Mei hingga Juli tahun 2022 lalu itu dipublikasikan di BMC Psychology.

Beberapa indikator yang diukur dalam penelitian tersebut antara lain keterbukaan, penggunaan media sosial secara aktif dan pasif, serta evaluasi diri dan kecemasan sosial.

Dalam hal mengukur keterbukaan, responden diminta untuk mengurutkan beberapa pernyataan dalam kuesioner dengan angka satu untuk sangat tidak setuju, dan angka empat untuk jawaban sangat setuju.

Pernyataan untuk mengukur keterbukaan mahasiswa tersebut antara lain: 'Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang kreatif', dan 'Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang memiliki imajinasi aktif'.

Ilustrasi pengguna media sosial

Selanjutnya, pada pengukuran penggunaan media sosial aktif atau pasif, dilakukan dengan kuesioner berjumlah sembilan poin. Pertanyaannya berupa seberapa banyak mereka memposting seperti pembaruan status, suka, dan komentar.

Catatan dalam penelitian tersebut menunjukkan, pengguna aktif merujuk pada aktivitas menghasilkan informasi yang meningkatkan komunikasi seperti mengunggah status hingga berkomentar.

Sebaliknya, pengguna pasif ditunjukkan dengan perilaku pengguna yang menelusuri informasi yang kurang informatif, seperti melihat beranda dan foto orang lain.

Baca Juga: Budaya Kerja Pengaruhi Kesehatan Mental Karyawan, Benarkah?

Pada bagian evaluasi diri, peneliti meminta peserta untuk menyatakan sikap antara setuju dan tidak setuju dengan beberapa pernyataan, seperti "Saya rasa saya orang yang pintar".

Terakhir, peneliti memberikan kuisioner yang berfokus pada kecemasan sosial. Mahasiswa diminta untuk mengurutkan dari 'tidak menyukai' hingga 'sangat menyukai'.

Beberapa pernyataan dalam kuesioner tersebut antara lain: 'Kelompok besar membuat saya gugup', dan 'Saya memerlukan waktu untuk mengatasi rasa malu saya dalam situasi baru'.

Para peneliti mengungkapkan bahwa, pengguna media sosial pasif tanpa sadar tenggelam pada perasaan dilema atas perbandingan sosial ke atas, saat melihat status orang yang cenderung menggambarkan diri mereka dengan cara terlalu menyanjung.

Fakta tersebut juga sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa penggunaan SNS pasif dapat memperburuk gejala kecemasan pada seseorang.

Penelitian menemukan bahwa, pengguna aktif platform tersebut merasa nyaman menampilkan kepribadian mereka kepada orang lain, dan terbuka menerima masukan, serta lebih percaya diri pada kemampuan untuk mempertahankan sejumlah besar ikatan yang lemah.

Melalui media sosial, seseorang dapat mengumpulkan modal sosial secara lebih efektif, memenuhi kebutuhan keterhubungan, serta mengembangkan persepsi diri yang positif.

Akan tetapi, pengguna pasif kurang memiliki keterbukaan diri dan kurang interaksi yang komunikatif, sehingga menghambat pembentukan dan pengembangan hubungan berkualitas tinggi dengan orang lain.

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Daily Mail

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Waduh, Peneliti Ungkap Tak Pernah Like dan Komentar di Sosmed Tanda Alami Masalah Kesehatan Mental Serius

Link berhasil disalin!