INDOZONE.ID - Influencer Fujianti Utami Putri atau yang akrab disapa Fuji, baru-baru ini membeberkan kondisi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dialaminya.
Dalam sebuah sesi wawancara seperti yang tampak di akun TikTok @zeefarafis, Fuji mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kondisi itu setelah berkonsultasi dengan psikolog di tahun 2022.
"Sekadar tau aja, dan aku cuman Google aja. Oh ini yang suka bikin aku nabrak, maksudnya kalau jalan apapun ditabrak, suka letak barang teledor, pelupa," kata Fuji, seperti dilihat Indozone, Kamis (28/12/2023).
Baca Juga: Apa Itu Penyakit ADHD? Ini Gejala, Penyebab, dan Perawatannya
Fuji akui idap ADHD
Kendati begitu, Fuji mengaku bahwa ADHD memberikan wawasan baru tentang tantangan yang dihadapi oleh individu dengan gangguan ini.
Anak H. Faisal ini justru memandang diagnosis ADHD sebagai anugerah dari Tuhan, dan mengambil pandangan positif terhadap kondisinya.
Lantas apa sih ADHD itu?
ADHD adalah sebuah gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mempertahankan perhatian dan mengendalikan tingkah laku impulsif.
Ilustrasi orang idap ADHD
Usai mengetahui pengertiannya, lalu apa karakteristik utama dari kondisi ADHD? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Inatensi:
- Kesulitan mempertahankan fokus
- Gagal fokus pada detail
- Terlihat tidak mendengarkan
- Kesulitan mengikuti instruksi
- Kesulitan mengorganisasi
- Sering kehilangan barang, dan lainnya
2. Hiperaktif:
- Gelisah
- Tidak bisa duduk diam
- Tidak bisa antri
- Lari atau memanjat tak terkendali
- Bergerak tanpa kendali
- Banyak bicara
3. Impulsif:
- Kesulitan menunggu giliran
- Menjawab impulsif tanpa menunggu selesai
- Memotong pembicaraan orang lain
Baca Juga: Mengenal ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), Gejala, Faktor hingga Pengobatan
Ilustrasi orang idap ADHD
Kemudian, apa yang harus dilakukan orang pengidap ADHD? Dikutip dari laman Kemenkes, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ADHD
1. Terapi Farmakologi (Terapi Pengobatan), yakni terapi yang menggunakan obat stimulan seperti methylphenidate dan amphetamine sulphate dan obat non stimulan seperti atomoxetine
2. Terapi Non Farmakologi (Terapi Non-Pengobatan) dengan terapi neurofeedback, yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk melatih fungsi otak.
Eits, selain kedua hal di atas, dukungan dan kasih sayang dari orang terdekat sangat penting dalam menghadapi kondisi ADHD pada seseorang.
Mempertahankan hubungan emosional yang baik, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan kondisinya.
Terutama dengan melakukan penanganan dini, yang dimulai dengan pemeriksaan rutin adalah langkah bijaksana, untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat dari petugas kesehatan.
Melalui terapi pengobatan dan non pengobatan, seseorang dengan ADHD dapat diberikan bantuan untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TikTok, Kemkes.go.id