Jika detak jantung tidak terdengar pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada minggu keenam, sebaiknya diulang pada minggu ketujuh untuk hasil yang lebih jelas.
Penting untuk dicatat bahwa detak jantung janin pada minggu awal kehamilan biasanya berada di sekitar 110 bpm, dan akan terus meningkat hingga mencapai angka maksimalnya di usia kehamilan sembilan hingga 10 minggu, yaitu antara 140 hingga 170 bpm.
Jika detak jantung janin jauh dari rentang normal ini, konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: 8 Tanda Peringatan yang Berkaitan dengan Masalah Jantung
Selain mitos detak jantung, terdapat pula mitos-mitos lain seputar cara mengetahui jenis kelamin janin. Misalnya, bentuk perut dan ukuran payudara yang dianggap sebagai petunjuk, padahal hal ini lebih bersifat mitos daripada fakta ilmiah.
Bentuk perut, apakah oval atau bundar, tidak dapat dijadikan indikator jenis kelamin bayi. Dokter kandungan menjelaskan bahwa bentuk perut dipengaruhi oleh bentuk tubuh ibu hamil dan pergerakan janin.
Ukuran payudara juga dianggap mitos, dimana ukuran payudara kanan yang lebih besar dikaitkan dengan bayi perempuan, dan ukuran payudara kiri yang lebih besar dikaitkan dengan bayi laki-laki.
Perubahan ukuran payudara selama kehamilan disebabkan oleh pengaruh hormon, dan tidak memiliki kaitan dengan jenis kelamin bayi.
Mitos seputar jenis kelamin janin seringkali membingungkan ibu hamil. Meskipun detak jantung tidak dapat dijadikan penentu jenis kelamin, tetaplah penting untuk memahami bahwa detak jantung memiliki peran sebagai penanda kesehatan janin.
Jangan terlalu bergantung pada mitos, melainkan konsultasikan dengan dokter untuk informasi yang lebih akurat mengenai kehamilanmu.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Haibunda.com