Penelitian menunjukkan bahwa diet puasa intermiten memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker.
Dengan mengurangi faktor-faktor biologis yang terkait dengan penyakit tersebut, metode ini menjanjikan perlindungan tambahan terhadap kondisi kanker.
Baca Juga: Menurunkan BB dengan Puasa Intermiten? Jangan Lupa 4 Makanan Ini Dimasukkan Dalam Diet
Diet puasa intermiten menghasilkan perubahan signifikan dalam fungsi tubuh, termasuk penurunan kadar insulin dan peningkatan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH).
Ini dapat membantu dalam proses pembakaran lemak dan perbaikan sel.
Selama diet puasa intermiten, tubuh memulai proses penting dalam perbaikan sel yang dikenal sebagai autophagy.
Ini membantu membersihkan sel-sel dari sisa metabolisme yang tidak berguna, sehingga melindungi terhadap berbagai kondisi penyakit.
Diet puasa intermiten diyakini memiliki dampak positif dalam menunda onset Alzheimer dan meningkatkan umur panjang.
Meskipun belum ada bukti konklusif pada manusia, penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang signifikan dalam hal ini.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi tubuh yang berbeda.
Sebelum memulai program diet puasa intermiten atau perubahan pola makan lainnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis atau ahli gizi untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medicalnewstoday.com