Kategori Berita
Media Network
Jumat, 12 APRIL 2024 • 12:01 WIB

Osteofibrous Dysplasia pada Anak: Penyakit Langka yang Perlu Diketahui

Ilustrasi Sakit Tulang. (Freepik)

INDOZONE.ID - Osteofibrous dysplasia adalah lesi tulang jinak yang jarang terjadi dan lebih sering menyerang anak-anak dan remaja.

Meskipun tidak umum, penting untuk memahami kondisi ini karena potensi dampaknya terhadap kesehatan tulang dan kualitas hidup.

Apa Itu Osteofibrous Dysplasia?

Osteofibrous dysplasia terutama terjadi di tibia, meskipun bisa memengaruhi tulang panjang lain seperti fibula dan radius.

Ini ditandai dengan campuran jaringan fibrosa dan tulang yang terbentuk secara tidak teratur, menyebabkan perkembangan lesi dalam tulang yang terkena.

Baca Juga: Gak Harus Keluar Rumah, Ini 5 Olahraga Di Rumah yang Bisa Membakar Kalori Tubuh

Gejala dan Penampakan

  • Nyeri dan Pembengkakan: Pasien mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan di area yang terkena, yang dapat memburuk dengan aktivitas fisik atau penahanan berat.
  • Deformitas Tulang: Saat osteofibrous dysplasia berkembang, bisa menyebabkan deformitas tulang, menyebabkan perubahan yang nyata dalam bentuk dan struktur tulang yang terkena.
  • Resiko Patah Tulang: Dalam beberapa kasus, struktur tulang yang melemah yang terkait dengan osteofibrous dysplasia dapat meningkatkan risiko patah tulang, terutama dengan trauma atau tekanan pada tulang.

Diagnosis

Mendiagnosis osteofibrous dysplasia biasanya melibatkan kombinasi evaluasi klinis, studi pencitraan, dan pemeriksaan histopatologi:

  • Pencitraan: Rontgen, CT scan, dan MRI scan umumnya digunakan untuk memvisualisasikan tulang yang terkena dan menilai sejauh mana lesi tersebut.
  • Biopsi: Biopsi dapat dilakukan untuk mendapatkan sampel jaringan dari lesi, yang dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk mengonfirmasi diagnosis.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini 5 Cara Utama Mengatasi Tenggorokan Keselek Duri Ikan

Opsi Pengobatan

Pengelolaan osteofibrous dysplasia bergantung pada berbagai faktor, termasuk keparahan gejala, lokasi lesi, dan usia pasien:

  • Pengamatan: Dalam kasus di mana lesi kecil dan tidak menimbulkan gejala, pendekatan konservatif dengan pemantauan teratur mungkin tepat.
  • Intervensi Bedah: Jika lesi menyebabkan nyeri yang signifikan, deformitas, atau gangguan fungsional, perawatan bedah mungkin diperlukan. Ini dapat melibatkan prosedur seperti kuretase (pengangkatan jaringan abnormal) dan penanaman tulang untuk mengembalikan integritas tulang.
  • Perawatan Lanjutan: Setelah pengobatan, janji temu follow-up yang teratur penting untuk memantau adanya kemungkinan kambuhnya lesi atau komplikasi.

Prognosis

Prognosis untuk pasien dengan osteofibrous dysplasia umumnya baik, terutama dengan pengelolaan yang tepat.

Namun, hasil jangka panjang dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti ukuran dan lokasi lesi, efektivitas pengobatan, dan keberadaan komplikasi yang terkait.

Osteofibrous dysplasia adalah kondisi tulang langka yang terutama memengaruhi anak-anak dan remaja.

Meskipun dapat menimbulkan tantangan dalam diagnosis dan pengelolaan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang terkena.

Penelitian terus-menerus tentang mekanisme dasar kondisi ini penting untuk lebih meningkatkan pemahaman dan mengoptimalkan strategi pengobatan.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Radiotimes.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Osteofibrous Dysplasia pada Anak: Penyakit Langka yang Perlu Diketahui

Link berhasil disalin!