Diare adalah efek samping lain yang terjadi akibat konsumsi jahe dalam jumlah besar. Jahe mempercepat pengosongan lambung, yang pada beberapa orang menyebabkan diare.
Namun, dalam dosis yang tepat, jahe justru membantu mengatasi sembelit dengan mempercepat proses pencernaan.
Meski jarang, beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap jahe. Gejala alergi meliputi ruam pada kulit, iritasi mulut, atau ketidaknyamanan di perut setelah mengkonsumsi jahe atau produk yang mengandungnya.
Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya hentikan konsumsi jahe dan konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Suka Minum Teh Jahe? Ketahui 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Ini!
Pengencer Darah Alami
Jahe mengandung salisilat, bahan kimia yang ditemukan dalam aspirin sebagai pengencer darah alami. Artinya, jahe meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang yang memiliki gangguan pendarahan atau yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin.
Sebelum menjalani operasi atau prosedur medis lainnya, disarankan berhenti mengkonsumsi jahe untuk mengurangi risiko pendarahan.
Interaksi dengan Obat Pengencer Darah
Selain itu, jahe dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah dan meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, jika sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi jahe dalam bentuk apa pun, termasuk suplemen jahe.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jus Daun Pepaya dan Jahe Bisa Sembuhkan Omicron
Efek pada Tekanan Darah
Jahe diketahui membantu menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, pada beberapa orang, ini menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, yang membuat pusing atau bahkan pingsan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical News Today, Web MD, Health Line