Daerah Jember Raih Peringkat 3 Dalam Kasus HIV/AIDS di Wilayah Jawa Timur: Ada 600 Kasus di 2024

Penggunaan pelindung lateks untuk mencegah penyakit HIV dan AIDS. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mencatat sebanyak 8000 warganya berstatus sebagai Orang Dalam HIV/AIDS (ODHA).

Dengan angka tersebut, Kabupaten Jember menempati posisi ke-3 terkait kasus HIV/AIDS di wilayah Jawa Timur.

Angka ini diungkapkan Kepala Dinkes Jember, dr. Hendro Soelistijono, pada hari Jumat (20/12/2024). Di mana, Jember menempati salah satu peringkat tertinggi setelah wilayah Surabaya dan Sidoarjo. 

Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Bikin Umur Panjang? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu!

"Kita menempati peringkat ketiga setelah Surabaya dan Sidoarjo. Tapi jumlah tersebut merupakan data kumulatif sejak tahun 2002. Namun memang setiap tahunnya terus meningkat,” ucap Hendro. 

Dinkes Jember berupaya untuk melakukan deteksi dini untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS yang lebih luas di masyarakat melalui sosialisasi serta edukasi.

“Kalau tidak segera ditemukan, ini ibarat fenomena gunung es. Apa yang terlihat hanya sedikit, padahal jumlah di bawahnya lebih banyak,” katanya.

Menurut Hendro, banyak pasien HIV datang dari berbagai kalangan. Pasien termuda yang terinfeksi HIV ada di usia 15 tahun.

Baca Juga: Apa itu Water Birth? Ini Manfaat, Risiko hingga Cara Menguranginya yang Wajib Diketahui

Sedangkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jember, Rita Wahyuningsih, menjelaskan, rentang usia ODHA ada pada usia 25 hingga 40 tahun.

"Identifikasi kami ada yang umur 15 tahun positif HIV. Tentunya kita berupaya penanganan cepat. Untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini," ujar Hendro.

Namun, Hendro tidak menyampaikan secara rinci wilayah terkait penyebaran kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Tetapi, di tahun 2024, tercatat 600 kasus baru mengenai penyakit ini.

Sehingga, hal ini menjadi perhatian penuh pihak Dinkes Jember untuk mencegah menjamurnya penyakit HIV/AIDS di masyarakat.