Kalau yang ringan dan sedang biasanya cemas, depresi, jadi tidak semangat hingga tidak punya rasa senang.
"Gejalanya itu berbagai macam baik yang berat, sedang, dan ringan," katanya.
Pada pemilu 2019 lalu, caleg yang masuk ke sini jumlahnya tidak sampai sepuluh dan berasal dari daerah di Soloraya.
Mereka datang dengan berbagai kondisi dan di rawat 7-15 hari. Kalau masuk dengan kategori ringan dan sedang biasanya hanya rawat jalan bisa konsultasi sama psikolog atau psikiater.
Sedangkan masuk dalam kondisi berat maka harus rawat inap untuk mendapatkan penanganan.
"Tidak sampai sepuluh jumlahnya, itu statusnya tidak hanya caleg ada juga keluarga dan tim suksesnya. Kalau tahu. 2014 jumlahnya lebih banyak, ada yang sampai kondisi berat dan harus dirawat agak lama," papar dia.
Bangsal VIP di Rumah Sakit Jiwa Daerah Solo untuk caleg yang stres. (Z Creators/Ari Welianto)
Ambar mengatakan biasanya sebelum masuk ke sini (RSJD), mereka datang ke orang pintar atau yang lain dulu. Jadi masuk ke sini itu sudah telat dan kondisinya itu berat, bahkan sudah ada penyakitnya.
"Kami sarankan segera masuk kalau sudah muncul gejala. Kami terus lakukan kampanye deteksi dini, walaupun itu tidak untuk spesifik para caleg," tandas dia.
Ambar menambahkan di tahun politik ini yang spesifiknya ke caleg harusnya siap dengan segala sesuatu, artinya tidak ada konsekuensinya.
"Jadi namanya kalah menang itu tidak ada konsekuensinya sendiri. Kalau bisa menerima itu mungkin ada stres, tapi stres itu cara-caranya kita itu bernegosiasi dengan kegagalan, atau kondisi yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators