Ilustrasi orang minder dan tidak percaya diri.
Faktor lain seseorang bisa merasakan minder yang dilansir dari National Institute of Mental Health, juga dapat terjadi ketika mereka memiliki penyakit mental seperti depresi, atau gangguan kecemasan umum (GAD) yang menyebabkan seseorang jadi memiliki pikiran tidak merasa mampu atau layak.
Perasaan takut yang berlebihan akan komentar orang lain, takut mendapat perhakiman dari orang lain, atau kekhawatiran yang berlebihan tentang kemampuan diri, penampilan, dan hal lainnya, tidak hanya memperburuk rasa minder.
Hal-hal tersebut juga dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mengatasi rasa minder dan membangun kembali rasa kepercayaan diri dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Berikut 7 cara yang dapat dilakukan melalui beberapa langkah praktis dan psikologis:
Kenali diri sendiri adalah cara pertama yang bisa membantu kita dalam mengontrol pikiran untuk menghindari rasa minder.
Upayakan penuhi kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain, dengan mencari kebutuhan apa yang sedang kamu perlukan guna membangun harga diri.
Mulai dari memanjakan diri dengan kegiatan yang disukai, melakukan perawatan diri, bahkan hanya dengan memastikan apakah kamu makan secara teratur dan memprioritaskan tidur, juga dapat meningkatkan harga dirimu.
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelamahan tersendiri.
Untuk itu kamu hanya perlu fokus pada kekuatan diri yang dapat membangkitkan rasa semangat dan kepercayaan diri yang dapat menutupi kekurangan.
Terapkan teori SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam manajemen waktu dan tujuan, agar merasa lebih percaya diri saat sedang mencapai tujuan-tujuan yang sedang dikerjakan.
Namun jangan berkecil hati jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan.
Alih-alih merasa minder, cobalah untuk melihat setiap kegagalan sebagai ruang kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Rayakan setiap pencapaian kecil untuk mengapresiasi diri sendiri bahwa kamu telah melakukan upaya yang terbaik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline, National Institute Of Mental Health