Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 03 AGUSTUS 2024 • 08:45 WIB

Mengapa Makanan Cepat Saji Berbahaya? Lemak Jahat, Kolesterol, dan Zat Aditif yang Mengancam Kesehatan

Baca Juga: CDC: Anak Muda Konsumsi Makanan Cepat Saji Paling Banyak, Perhatikan Bahayanya

Zat Aditif Berbahaya

Selain lemak dan kolesterol, makanan cepat saji juga mengandung berbagai zat aditif berbahaya yang terbentuk selama proses penggorengan pada suhu tinggi. Beberapa zat tersebut antara lain:

1. Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH)

Ilustrasi lemak perut (freepik)

PAH adalah kelompok senyawa kimia yang terbentuk saat lemak dan daging dipanaskan pada suhu tinggi. PAH dikenal sebagai karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

Konsumsi PAH dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

2. Amina Isoat

Amina isoat adalah senyawa kimia lain yang terbentuk selama proses penggorengan. Senyawa ini juga dikenal sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan mutasi genetik yang berpotensi mengarah pada perkembangan kanker.

3. Akrilamida

Akrilamida terbentuk saat makanan yang mengandung pati, seperti kentang goreng, dipanaskan pada suhu tinggi. Akrilamida telah terbukti berpotensi menyebabkan kanker pada hewan dan diyakini memiliki efek serupa pada manusia.

Baca Juga: 4 Cara Membuat Makanan Cepat Saji atau Fast Food Jadi Makanan Sehat

4. Logam Berat

Proses penggorengan pada suhu tinggi juga dapat menyebabkan kontaminasi logam berat seperti timbal dan kadmium.

Logam berat ini dapat terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan ginjal, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh.

Bahaya Minyak Daur Ulang

Makanan cepat saji sering kali digoreng menggunakan minyak daur ulang. Penggunaan minyak daur ulang dapat meningkatkan kadar karsinogen dan radikal bebas dalam makanan, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Minyak daur ulang juga dapat mengandung lemak jahat dan zat berbahaya lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.

1. Proses Penggunaan Minyak Daur Ulang

Minyak daur ulang biasanya berasal dari minyak yang telah digunakan berulang kali untuk menggoreng makanan. Setiap kali minyak digunakan, struktur kimianya berubah dan dapat membentuk senyawa berbahaya.

Penggunaan minyak daur ulang sering kali dilakukan untuk mengurangi biaya, tetapi berdampak negatif pada kesehatan konsumen.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Health Chronicle

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengapa Makanan Cepat Saji Berbahaya? Lemak Jahat, Kolesterol, dan Zat Aditif yang Mengancam Kesehatan

Link berhasil disalin!