Seorang wanita sedang merasa cemas. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kecemasan iklim atau eco-anxiety adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang mengalami gejala psikologis, akibat perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang.
Kondisi ini sering kali dihubungkan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Untuk memahami lebih lanjut tentang eco-anxiety, simak artikel di bawah ini.
Ilustrasi perubahan iklim. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Kecemasan iklim atau eco-anxiety adalah perasaan cemas berlebihan yang dipicu oleh perubahan iklim atau cuaca.
Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan eco-guilt, eco-grief, atau rasa takut kronis terhadap kehancuran lingkungan.
Meskipun begitu, eco-anxiety belum diakui secara resmi sebagai diagnosis medis untuk gangguan kesehatan mental tertentu.
Baca Juga: Apa itu Self-Compassion? Simak Penjelasan Hingga Manfaatnya untuk Kesehatan Mental!
Namun, eco-anxiety ditandai dengan ketakutan berkelanjutan terhadap dampak lingkungan, yang sering kali mengganggu dan menyebabkan stres berlebihan.
Kadang-kadang, kondisi ini dapat diperparah oleh gangguan kecemasan yang sudah ada pada seseorang.
Perubahan iklim yang ekstrem atau bencana alam dapat menimbulkan tantangan fisik, mental, dan emosional yang signifikan, termasuk peningkatan risiko gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Meski begitu, perlu diingat bahwa PTSD dan eco-anxiety adalah dua kondisi yang berbeda.
Ilustrasi orang alami kecemasan
Gejala eco-anxiety bisa muncul ketika seseorang mengalami atau bahkan hanya memikirkan kemungkinan terjadinya perubahan iklim di masa depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloamhospital.com