Banyak orang tua yang tumbuh dalam pola asuh otoriter di mana meminta maaf dianggap tabu.
Pola ini kemudian diteruskan ke generasi berikutnya, membuat mereka merasa bahwa permintaan maaf hanya kewajiban anak, bukan orang tua.
Anak-anak belajar dari lingkungan terdekat, dan orang tua adalah teladan utama.
Dengan meminta maaf, orang tua mengajarkan anak nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan kejujuran.
Ini juga membantu anak memahami bahwa semua orang bisa membuat kesalahan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengakui dan memperbaikinya.
Permintaan maaf dari orang tua tidak akan mengurangi rasa hormat anak, justru sebaliknya.
Anak-anak akan melihatnya sebagai tindakan tulus yang menunjukkan kedewasaan dan kasih sayang.
Hal ini juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, menciptakan hubungan yang lebih sehat dan penuh saling pengertian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Psychology Today