INDOZONE.ID - Permintaan maaf sering kali menjadi kalimat yang sulit diucapkan, terutama bagi sebagian orang tua.
Gengsi, rasa malu, hingga kekhawatiran kehilangan wibawa membuat banyak orang tua enggan mengakui kesalahan mereka di depan anak.
Padahal, meminta maaf adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang justru bisa menjadi contoh baik bagi anak-anak.
Baca Juga: Bisakah Antibiotik Menyebabkan Kerusakan Hati? Ini Faktanya
Sebagai figur pemimpin, orang tua sering merasa permintaan maaf dapat mengurangi rasa hormat dari anak.
Pola pikir ini membuat mereka menghindari untuk mengakui kesalahan karena khawatir wibawa mereka akan runtuh.
Baca Juga: Dari Kuba ke Dunia, Mengungkap Fenomena Sindrom Havana yang Gemparkan Diplomasi AS
Dalam beberapa budaya, meminta maaf dianggap sebagai kelemahan.
Orang tua merasa gengsi atau malu untuk menunjukkan sisi rentan mereka di depan anak.
Bahkan, mereka lebih memilih menyampaikan penyesalan kepada orang lain daripada kepada anaknya sendiri.
Ego yang besar sering kali membuat orang tua sulit mengakui bahwa tindakan mereka salah.
Mereka merasa keputusan dan perilaku mereka sudah benar dan harus dijadikan panutan.
Sebagian orang tua berpikir bahwa meminta maaf kepada anak akan membuat mereka kehilangan kendali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Psychology Today