Antara stres, kecemasan, dan serangan panik memiliki beberapa kesamaan dalam hal gejala.
Berikut gejala masing-masing yang dapat dikenali perbedaannya:
Ketika seseorang merasa stress, mungkin bisa mengalami pikiran cemas, suasana hati mudah berubah, merasa kewalahan, merasa kesepian, mual, pusing, diare atau sembelit.
Orang yang merasakan serangan kecemasan sering diikuti dengan gejala fisik seperti, detak jantung dan pernapasan lebih cepat, ketakutan yang berlebihan, berkeringat, diare atau sembelit, perasaan gugup, tegang, gelisah, pusing, mual atau perut bergejolak, kesemutan, hingga nyeri dada.
Gejala panic attack/serangan panik tidak beda jauh dengan gejala kecemasan. Namun, seseorang yang mengalami panic attack akan merasakan sensasi yang jauh lebih intens dari serangan kecemasan biasa.
Dalam beberapa kasus, gejala panic attack mirip dengan kondisi penyakit jantung yang sering membuat orang merasa kehilangan kendali total.
Serangan panik bisa muncul secara tiba-tiba yang dapat berlangsung selama 5-20 menit dan dampak negatifnya bisa bertahan lebih lama. Serangan panik yang sering terjadi juga dapat menjadi gejala gangguan panik (panic disorder).
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang diklasifikasikan, diantaranya yaitu:
1. Gangguan Panik (Panic Disorder, PD): ditandai serangan panik yang disertai dengan ketakutan terus-menerus. Orang yang tiba-tiba mengalami gangguan panik akan menghindari sesuatu yang mereka yakini dapat memicu serangan.
2. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder, GAD): ditandai dengan perasaan khawatir yang terus-menerus atau rasa takut yang bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
3. Gangguan Kecemasan Sosial: ditandai dengan rasa takut yang intens dan berkelanjutan, disertai juga dengan perasaan bahwa orang lain sedang memperhatikan dan menilai mereka.
4. Gangguan Fobia (Phobic Disorder): ditandai dengan kecemasan intens dan rasa takut yang tidak rasional terhadap situasi atau objek tertentu, misal takut pada ruang terbuka. Orang dengan gangguan fobia biasanya menyadari bahwa ketakutan mereka tidak rasional.
Baca Juga: Mengenal Social Anxiety Disorder, Gejala, dan Penyebabnya
Stres dan gangguan kecemasan dapat diatasi dengan beberapa cara. Menurut Anxiety & Depression Association of America rasa stres dan cemas bisa diatasi dengan menerima bahwa tidak semua hal bisa kita dikendalikan, lakukan yang terbaik tanpa harus menjadi sempurna, pelajari yang memicu rasa stress dan kecemasan diri sendiri, batasi konsumsi kafein dan alkohol, tidur yang cukup, dan rajin berolahraga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical News Today