Ilustrasi pekerjaan yang bikin otak stres.
Jika tidak dikelola dengan baik, stres di masa dewasa muda dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk munculnya gangguan seperti kecemasan, depresi, dan burnout.
Dampak stress yang berawal dari tekanan yang terus-menerus juga dapat memengaruhi produktivitas, hubungan interpersonal, dan bahkan kesehatan fisik.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda stres, seperti perasaan lelah yang terus-menerus, perubahan pola tidur, atau kesulitan berkonsentrasi.
Dengan mengenali gejalanya, langkah pencegahan dan pengelolaan stres dapat dilakukan lebih awal.
Baca Juga: 7 Tips Agar Tidak Terlarut dalam Kesedihan yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
Ilustrasi relaksasi otot untuk mengatasi stres dan ketegangan.
Untuk mengurangi dampak negatif stres, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Sediakan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca, menonton film, atau sekadar bersantai.
"Me time" membantu meredakan ketegangan dan memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.
Olahraga secara teratur terbukti dapat meningkatkan hormon endorfin, yang berperan dalam mengurangi stres.
Cobalah aktivitas sederhana seperti jogging, bersepeda, atau yoga.
Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
Luangkan beberapa menit setiap hari untuk fokus pada diri sendiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram, American Psychological Association