Kategori Berita
Media Network
Jumat, 20 DESEMBER 2024 • 21:05 WIB

Riset: Manusia Mulai Jarang Tertawa di Usia 23 Tahun, Kenapa?

Selain itu, Aaker dan Bagdonas juga menekankan, humor bukan hanya tentang lelucon, tetapi juga tentang cara melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih ringan dan optimis.  

Pesan dari Penelitian dalam Buku 'Humour, Seriously'

Dalam buku mereka, 'Humour, Seriously', Aaker dan Bagdonas mengajak pembaca untuk kembali mengintegrasikan humor ke dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka menyebut, humor sebagai aset yang dapat memperkaya hidup, baik di rumah maupun di tempat kerja.  

Keduanya juga memberikan tips praktis bagi para pembaca untuk meningkatkan frekuensi tawa. Seperti, mengelilingi diri dengan orang-orang yang ceria, menonton komedi, atau sekadar mencari momen lucu dalam kehidupan sehari-hari.  

Temuan ini menjadi tantangan bagi masyarakat modern, yang kerap terjebak dalam ritme hidup penuh tekanan.

Dalam dunia yang semakin kompetitif, tawa dan humor sering dianggap remeh. Padahal, keduanya memiliki nilai yang sangat penting untuk keseimbangan emosional.  

Penting bagi individu dan organisasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung humor dan tawa.

Misalnya, perusahaan dapat mempromosikan budaya kerja yang lebih santai dan ramah, sehingga karyawan merasa nyaman untuk mengekspresikan sisi humoris mereka.  

Baca Juga: 10 Cara Menghargai Diri Sendiri untuk Merawat Kesehatan Mental

Ilustrasi Mencoba Tertawa.

Penurunan frekuensi tertawa di usia 23 tahun, seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa, humor adalah bagian penting dari hidup.

Tidak peduli seberapa serius tantangan yang dihadapi, tawa memiliki kekuatan untuk meredakan ketegangan dan menciptakan hubungan yang lebih erat dengan orang lain. 

Jennifer Aaker dan Naomi Bagdonas berharap, penelitian mereka dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk membawa humor kembali ke dalam hidupnya.

Bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai strategi untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Times

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Riset: Manusia Mulai Jarang Tertawa di Usia 23 Tahun, Kenapa?

Link berhasil disalin!