Tragis! Zhao Lusi Jadi Korban Bully Agensi, Alami Depresi Berat dan Afasia.
INDOZONE.ID - Aktris China Zhao Lusi, kini menjadi perbincangan hangat publik setelah muncul kabar dirinya jatuh sakit akibat mendapat perlakuan buruk dari agensinya sendiri.
Dalam foto yang beredar di media sosial, bintang Hidden Love itu terlihat sedang duduk di kursi roda dan mengalami kesulitan selama aktivitas sederhana.
Berdasarkan laporan Global Times, banyak yang mengaitkan kondisinya dengan penyakit afasia. Penyakit afasia merupakan gangguan, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara akibat kerusakan otak.
Baca Juga: Alasan Wanita Depresi saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya
Menanggapi viralnya kabar tersebut, Zhao Lusi akhirnya buka suara bahwa dirinya mulai mengidap depresi sejak 2019, namun ia mengabaikan penyakit tersebut.
Dalam unggahan terbarunya di media sosial pribadinya, pada 2021, Zhao mengaku bahwa kondisi psikisnya memburuk sehingga ia mengalami gejala fisik seperti alergi.
Meski sudah menjalani perawatan intensif, gejalanya hingga kini tak hilang dan ia memutuskan untuk berkonsultasi ke psikolog, untuk mengurangi rasa stres dan depresinya tersebut.
Kemudian di tahun 2023, aktris cantik berusia 26 tahun itu mengungkapkan ia mengalami pneumonia, emfisema, pityriasis rosea, urtikaria, keringat malam, terbangun karena terkejut, hingga alami gangguan pendengaran sensorineural secara berturut-turut.
Selain itu, ia juga dihadapi oleh kejadian malang yang menimpa kerabatnya, dan dari hal ini ia terus mengabaikan kondisi kesehatannya demi orang lain.
Nah, di tahun 2024 kemarin, ia diketahui mengalami gejala fisik yang nyata seperti sering muntah, pusing, nyeri sendi, nyeri leher, dan alergi yang semakin parah.
Zhao Lusi Mengidap depresi dan afasia
Baca Juga: Benarkah Depresi Memperparah Nyeri Menstruasi pada Wanita? Ini Penjelasannya
Namun, ia tetap mengira hal itu disebabkan oleh efek samping normal, disebabkan oleh konsumsi obat alergi yang ditargetkan. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin penyakitnya menjadi konsumsi publik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Global Times, Sino Weibo