Dari apa yang ia alami, Zhao Lusi mengingatkan masyarakat untuk memahami penyakit mental, dan menghargai perawatan psikologis yang dijalaninya.
Untuk mengenal lebih jauh terkait penyakit afasia dan depresi yang dialami oleh Zhao Lusi, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini ya.
Mengutip dari Yankes Kemkes, Afasia adalah salah satu gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Afasia merupakan gangguan pada kemampuan berbahasa, yang dapat menghambat keterampilan untuk mengekspresikan, memahami bahasa, serta kemampuan membaca dan menulis.
Salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat terserang stroke, tidak adanya aliran darah ke otak menyebabkan kematian sel otak, atau kerusakan di bagian otak yang memproses bahasa. Diketahui sekitar 25-40 persen penderita stroke menderita afasia.
Selain stroke, kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau infeksi di otak (ensefalitis) juga bisa menyebabkan afasia.
Dalam kondisi tersebut, afasia biasanya disertai dengan gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.
Baca Juga: 5 Cara Cardi B Cegah Depresi Pasca Melahirkan, Yuk Ikutin!
Ilustrasi depresi. (freepik.com)
Dikutip dari laman ayosehat.kemkes.go.id, Depresi adalah sebuah kelainan suasana hati yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa sedih, cemas, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka sukai, merasa tidak berharga, atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian.
Depresi dapat menyebabkan penurunan energi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan masalah fisik lainnya.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Global Times, Sino Weibo